
Ingin belajar fotografi tapi belum mempunyai kamera Mirrorles atau DSLR?.. tidak perlu khawatir dengan mempunyai Smartphone kamu bisa jadi fotografer yang terampil, dengan mengikuti online class belajar fotografi smartphone!.
Klik link ini untuk mengetahui informasinya
https://lynk.id/jakartaschool
Apa Itu RAW dan JPEG? Mana yang Sebaiknya Digunakan..
Dalam dunia fotografi, khususnya bagi para fotografer digital, istilah RAW dan JPEG sangatlah penting untuk dipahami. Keduanya merupakan format file yang digunakan untuk menyimpan hasil foto dari kamera digital. Meskipun sering kali dianggap sepele oleh pemula, pemilihan antara RAW dan JPEG bisa berdampak besar terhadap kualitas gambar, fleksibilitas dalam pengeditan, serta efisiensi alur kerja fotografer. Untuk memahami mana yang sebaiknya digunakan, mari kita kupas lebih dalam apa itu RAW dan JPEG, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Apa Itu Format RAW?
RAW adalah format file yang menyimpan data mentah langsung dari sensor kamera. Istilah “RAW” sendiri bukanlah singkatan, tetapi merujuk pada “mentah” atau “belum diproses”. File RAW menyimpan semua informasi cahaya yang ditangkap oleh sensor, tanpa kompresi atau pengolahan signifikan di dalam kamera. Setiap produsen kamera memiliki format RAW mereka sendiri. Contohnya, Canon menggunakan .CR2 atau .CR3, Nikon menggunakan .NEF, Sony menggunakan .ARW, dan seterusnya. Namun, semuanya bekerja dengan prinsip yang sama: memberikan fotografer kontrol penuh terhadap proses pasca-produksi.
Kelebihan RAW:
Kualitas Gambar Maksimal: Menyimpan lebih banyak detail dan informasi warna.
Fleksibilitas dalam Editing: Memungkinkan penyesuaian eksposur, white balance, ketajaman, dan warna tanpa merusak kualitas gambar.
Rentang Dinamis Lebih Luas: Lebih mudah memperbaiki highlight yang overexposed atau bayangan yang terlalu gelap.
Non-Destruktif: Pengeditan file RAW tidak mengubah file aslinya.
Kekurangan RAW:
Ukuran File Besar: Bisa mencapai 3–5 kali lebih besar dari JPEG.
Butuh Proses Editing: Tidak langsung siap pakai; harus diolah terlebih dahulu menggunakan software seperti Adobe Lightroom, Capture One, atau software bawaan kamera.
Tidak Semua Perangkat Bisa Membuka: Perlu software khusus untuk melihat dan mengedit.
Memakan Ruang Penyimpanan: Baik di memori kamera maupun hard drive komputer.
Apa Itu Format JPEG?
JPEG (Joint Photographic Experts Group) adalah format gambar terkompresi yang sudah diproses oleh kamera. Saat Anda memotret dalam format JPEG, kamera akan secara otomatis mengatur aspek-aspek seperti white balance, kontras, ketajaman, dan saturasi, lalu mengompres file agar ukurannya lebih kecil dan mudah dibagikan. JPEG adalah format yang paling umum digunakan dalam dunia digital, baik untuk media sosial, cetak, maupun penggunaan sehari-hari.
Kelebihan JPEG:
Siap Pakai: Hasil foto bisa langsung digunakan tanpa proses editing tambahan.
Ukuran File Kecil: Menghemat ruang penyimpanan dan mempercepat proses transfer.
Kompatibel di Banyak Perangkat: Bisa dibuka di hampir semua komputer, ponsel, dan perangkat lunak.
Cepat Diproses: Berguna saat memotret banyak objek dalam waktu singkat (misalnya dalam jurnalisme atau fotografi olahraga).
Kekurangan JPEG:
Kompresi Mengurangi Kualitas: Informasi gambar yang dianggap “tidak penting” dibuang, sehingga mengurangi fleksibilitas saat diedit.
Rentang Dinamis Lebih Sempit: Lebih sulit memperbaiki area gelap atau terang secara ekstrem.
White Balance Terkunci: Sulit diubah setelah foto diambil.
Editing Destruktif: Setiap kali diedit dan disimpan ulang, kualitas gambar bisa menurun.
Mana yang Sebaiknya Digunakan RAW atau JPEG?
Jawabannya tergantung pada tujuan fotografi Anda dan seberapa besar Anda ingin mengontrol hasil akhir foto.
Gunakan RAW jika:
a. Anda ingin kualitas gambar maksimal.
b. Anda berencana untuk melakukan banyak pengeditan (seperti memperbaiki eksposur atau warna).
c. Anda memotret untuk keperluan profesional: seperti fotografi komersial, potret, pernikahan, atau landscape.
d. Anda ingin fleksibilitas lebih besar saat pasca-produksi.
Gunakan JPEG jika:
a. Anda butuh hasil cepat dan siap pakai, misalnya untuk sosial media atau dokumentasi acara.
b. Anda memiliki keterbatasan ruang penyimpanan.
c. Anda memotret dalam jumlah besar dan tidak sempat mengedit satu per satu.
d. Anda tidak membutuhkan pengeditan lanjutan dan puas dengan hasil langsung dari kamera.
Kombinasi RAW+JPEG Pilihan Fleksibel
Banyak kamera modern menawarkan opsi untuk menyimpan file dalam format RAW dan JPEG secara bersamaan. Ini bisa menjadi solusi ideal bagi mereka yang ingin hasil cepat (JPEG), tapi tetap punya cadangan data mentah untuk diedit lebih lanjut (RAW). Meski memakan lebih banyak ruang, pendekatan ini memberi fleksibilitas tinggi tanpa mengorbankan kenyamanan.
Memilih antara RAW dan JPEG bukan soal benar atau salah, tapi soal kebutuhan dan preferensi. Jika Anda serius ingin mengembangkan kemampuan fotografi, mengenal dan menggunakan RAW adalah langkah penting. Namun, JPEG tetap relevan dan sangat berguna dalam banyak situasi, terutama ketika kecepatan dan efisiensi menjadi prioritas. Yang terbaik? Pahami kelebihan dan keterbatasan masing-masing, dan sesuaikan dengan gaya serta kebutuhan pemotretan Anda. Cukup sekian semoga membantu!.
Tinggalkan Balasan